Dalam ketatnya persaingan usaha saat ini kemajuan suatu perusahaan tak hanya ditentukan oleh perencanaan maupun strategi pemasaran semata, namun juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang ada didalamnya. Berdasarkan fakta ini maka diperlukan upaya peningkatan kualitas SDM yang berbasis pada kompetensinya.

Industri perbankan, sebagaimana industri ataupun bidang usaha lainnya, sangat mengandalkan kemajuan usahanya pada kepada kesiapan sumber daya manusia yang akan mengelola kegiatan usahanya. Kesiapan sumber daya manusia sangat bergantung kepada sistem pengembangan kompetensi maupun skill dan knowledge yang dimiliki industri perbankan. Salah satu sarana yang pada umumnya dipergunakan perbankan untuk meng-upgrade kemampuan sumber daya manusianya adalah dengan memiliki fasilitas Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sendiri.

Pada intinya, Divisi Pendidikan dan Pelatihan harus menjadi tulang punggung utama yang bertugas mendukung kebutuhan bisnis melalui sumber daya manusia yang handal dengan dukungan program-program pelatihan yang Link and Match dengan kebutuhan bisnis (Business Plan  maupun Rencana Bisnis Bank). Oleh sebab itu, pengelola fungsi diklat harus mampu melibatkan atau bekerjasama dengan fungsi lainnya dalam melakukan analisa kebutuhan, merancang program, melakukan evaluasi, memasarkan fungsi pelatihan di dalam organisasi serta beberapa ketrampilan dasar lainnya agar fungsi pelatihan berjalan secara efektif. Untuk itulah melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat memahami fungsi dan peran unit pelatihan, mengetahui prinsip dalam menyusun rencana stratejik unit pelatihan hingga ke tahap penyusunan rencana pelatihan tahunan organisasi.

Tujuan:

  1. Peserta mampu menjelaskan peranan training agar supaya memberikan keuntungan yang maksimal kepada perusahaan.
  2. Memahami bagaimana menentukan ukuran keberhasilan fungsi pendidikan dan pelatihan di perusahaan
  3. Mengetahui bagaimana merancang program pendidikan dan pelatihan secara efektif
  4. Mengetahui bagaimana melakukan evaluasi efektivitas dari kegiatan pendidikan dan pelatihan yang telah diselenggarakan
  5. Mampu mengaplikasikan alat analisis untuk kegiatan di departemen training, untuk mengetahui kekurangan dari kegiatan diklat guna pengembangan program selanjutnya.

Materi:

  • Review dan Penetapan visi, misi dan nilai-nilai unit Diklat
  • Penetapan Strategi Perusahaan
  • Penetapan Program, Kegiatan dan Prosedur Pelatihan
  • Penetapan Kebijakan Dan Peraturan Unit Pelatihan
  • Penyusunan Perencanaan Tahunan
  • Perencanaan tahunan: Informasi yang diperlukan
  • Identifikasi Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis)
  • Penetapan Sasaran Pelatihan
  • Penyusunan Perancanaan Tahunan Pelatihan
  • Program Pengembangan Karyawan
  • Management Development Review
  • Penyusunan program Pengembangan Karyawan
  • Evaluasi Efektivitas Pelatihan
  • Metode Evaluasi Pelatihan
  • Kirkpatrick Model
  • Pengaruh Keterbatasan Sumber Daya Terhadap Jadwal Kegiatan

Metode:
Kegiatan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami secara komprehensif materi yang disampaikan, sehingga dapat dimplementasikan secara aplikatif dalam dunia kerja. Adapun metode yang digunakan adalah:

  1. Presentation
  2. Discuss
  3. Case Study
  4. Evaluation

Peserta:
Penanggung jawab unit diklat di suatu organisasi, Staf diklat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan SDM di bagian DIKLAT.