Salah satu tujuan perusahaan adalah profit, Profit banyak digerogoti oleh biaya-biaya, diantaranya biaya maintenance. Peningkatan biaya maintenance diakibatkan oleh meningkatnya jumlah kerusakan mesin. Oleh sebab itu System Maintenance sangat diperlukan untuk menurunkan jumlah kerusakan mesin.
Banyak perusahaan telah melakukan system MAINTENANCE di bagian Produksi (Autonomous Maintenance) maupun bagian Maintenance (Planned Maintenance), tetapi system tersebut belum menunjukan jumlah penurunan kerusakan mesin produksi yang significant.
Hal ini, dikarenakan tidak dilakukannya aktifitas check Maintenance secara tepat dan konsisten. Ketidak konsistenan ini disebabkan oleh item check Maintenance yang tidak di-Visualisasi secara efektif.
MATERI:
Introduction
1. Data peralatan dan histori,
2. Kualifikasi personel,
3. Maintenance metrics;
4. Prinsip-prinsip perencanaan (planning),
5. Prinsip-prinsip penjadwalan (scheduling),
Dasar Perencanaan
1. Work Order System,
2. Proses perencanan,
3. Pembuatan detil level perencanaan,
4. Estimasi jam kerja dan durasi kerja
5. Estimasi biaya,
6. Keselamatan kerja,
Dasar Penjadwalan
1. Penjadwalan harian, mingguan,
2. Penempatan komponen dan peralatan,
3. Penjadwalan overhaul (outage),
4. Form dan resources,
5. Komputer dan pemeliharaan,
METODE:
Kegiatan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami secara komprehensif materi yang disampaikan, sehingga dapat dimplementasikan secara aplikatif dalam dunia kerja. Adapun metode yang digunakan adalah:
1. Presentation
2. Discuss
3. Case Study
4. Evaluation
PESERTA:
Kursus ini dapat diikuti oleh teknisi, supervisor, atau engineer yang bertanggungjawab terhadap jalannya proses produksi terutama operasi dan pemeliharaan (maintenance)